Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang pujangga besar keraton Surakarta pada abad 19 karya-karyanya sampai hari ini masih menjadi primadona kajian para pemerhati sastra Jawa.
Berbagai karyanya antara lain: Serat Kalatidha, Serat Joko Lodhang, Serat Sabda Jati, Serat Sabda Tama, Serat Wedharaga, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Suluk Saloka Jiwa, Serat Suluk Supanalaya, Serat Suluk Pamoring Kawulo Gusti, Serat Suluk Sukma Lelana, Serat Paramayoga, dan sebagainya.
Lahir dengan nama Raden Bagus Burhan di Yosodipuran Surakarta, tanggal 10 Dulkaidah,tahun Be 1728, pukul 12.00 siang, wuku Sungsang, atau 15 Maret 1802.
Masa kecilnya di asuh dilingkungan keluarga para bangsawan Jawa.
Setelah mencapai umur 12 tahun dikirim oleh orang tuanya untuk berguru di pesantren Gebang Tinatar, Tegalsari, Ponorogo, dibawah asuhan Kyai Imam Besari.
Diantara karyanya itu, ada yang selalu menjadi pusat perhatian dilingkungan masyarakat jawa adalah cerita tentang kedatangan Ratu Adil Herucakra. Didalam ramalan jangka Ronggowarsito itu disebutkan ciri Ratu Adil adalah Satrio Paningit
Satria yang tersembunyi atau dapat ditafsirkan sebagai tokoh baru yang muncul tiba-tiba atau tak disangka-sangka.
Dipaparkan ada tujuh satrio paningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atu memimpin wilayah seluas wilayah "bekas" kerajaan Majapahit yaitu :
Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro,
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar,
Satrio Jinumput Sumelo Atur,
Satrio Lelono Topo Ngrame,
Satrio Piningit Hamong Tuwuh,
Satrio Boyong Pambukaning Gapuro,
Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO .
Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama.
Berkuasa tahun 1945-1967.
SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR .
Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti.
Berkuasa tahun 1967-1998.
SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR .
Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 1998-1999.
SATRIO LELONO TAPA NGRAME .
Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang bercukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 1999-2000.
SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH .
Tokoh pemimpin yang tersembunyi / terasing (Piningit) yang muncul tiba-tiba atau tak disangka-sangka dan membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 2000-2004.
SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO .
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong) dan akan menjadi peletak dasar juga sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro).
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Keenam Republik Indonesia
Berkuasa tahun 2004-2009
SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU .
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.
Beberapa pihak dan kalangan berharap semoga tokoh yang dimaksud ini adalah Pemimpin Sejati harapan bangsa (masih dalam rahasia Illahi)
Berkuasa tahun mudah-mudahan dari tahun 2009/2010 s/d ....................
Semua itu tentunya hanyalah tafsir belaka, karena kita tentu haqul yaqin bahwa takdir dan masa depan hanyalah ditangan Allah Ta'alaa saja.
Sudah barang tentu tafsir itu sangat dipengaruhi oleh konsep dan kacamata masyarakat Jawa berkenaan dengan harapannya yang berkaitan dengan datangnya pemimpin yang akan membawa bangsa ini ke zaman keemasan.
Disaat era zaman edan yen ora edan ora keduman luwih becik wong sing eling lan waspodo, kita tak boleh putus dari berharap akan Rahmat-Nya.
Semoga mimpi-mimpi bangsa ini menjadi kenyataan, tidak seperti Republik Mimpinya Sdr. Butet Kartarajasa.
Amin
Berbagai karyanya antara lain: Serat Kalatidha, Serat Joko Lodhang, Serat Sabda Jati, Serat Sabda Tama, Serat Wedharaga, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Suluk Saloka Jiwa, Serat Suluk Supanalaya, Serat Suluk Pamoring Kawulo Gusti, Serat Suluk Sukma Lelana, Serat Paramayoga, dan sebagainya.
Lahir dengan nama Raden Bagus Burhan di Yosodipuran Surakarta, tanggal 10 Dulkaidah,tahun Be 1728, pukul 12.00 siang, wuku Sungsang, atau 15 Maret 1802.
Masa kecilnya di asuh dilingkungan keluarga para bangsawan Jawa.
Setelah mencapai umur 12 tahun dikirim oleh orang tuanya untuk berguru di pesantren Gebang Tinatar, Tegalsari, Ponorogo, dibawah asuhan Kyai Imam Besari.
Diantara karyanya itu, ada yang selalu menjadi pusat perhatian dilingkungan masyarakat jawa adalah cerita tentang kedatangan Ratu Adil Herucakra. Didalam ramalan jangka Ronggowarsito itu disebutkan ciri Ratu Adil adalah Satrio Paningit
Satria yang tersembunyi atau dapat ditafsirkan sebagai tokoh baru yang muncul tiba-tiba atau tak disangka-sangka.
Dipaparkan ada tujuh satrio paningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atu memimpin wilayah seluas wilayah "bekas" kerajaan Majapahit yaitu :
Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro,
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar,
Satrio Jinumput Sumelo Atur,
Satrio Lelono Topo Ngrame,
Satrio Piningit Hamong Tuwuh,
Satrio Boyong Pambukaning Gapuro,
Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO .
Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama.
Berkuasa tahun 1945-1967.
SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR .
Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti.
Berkuasa tahun 1967-1998.
SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR .
Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 1998-1999.
SATRIO LELONO TAPA NGRAME .
Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang bercukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 1999-2000.
SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH .
Tokoh pemimpin yang tersembunyi / terasing (Piningit) yang muncul tiba-tiba atau tak disangka-sangka dan membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia.
Berkuasa tahun 2000-2004.
SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO .
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong) dan akan menjadi peletak dasar juga sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro).
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Keenam Republik Indonesia
Berkuasa tahun 2004-2009
SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU .
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.
Beberapa pihak dan kalangan berharap semoga tokoh yang dimaksud ini adalah Pemimpin Sejati harapan bangsa (masih dalam rahasia Illahi)
Berkuasa tahun mudah-mudahan dari tahun 2009/2010 s/d ....................
Semua itu tentunya hanyalah tafsir belaka, karena kita tentu haqul yaqin bahwa takdir dan masa depan hanyalah ditangan Allah Ta'alaa saja.
Sudah barang tentu tafsir itu sangat dipengaruhi oleh konsep dan kacamata masyarakat Jawa berkenaan dengan harapannya yang berkaitan dengan datangnya pemimpin yang akan membawa bangsa ini ke zaman keemasan.
Disaat era zaman edan yen ora edan ora keduman luwih becik wong sing eling lan waspodo, kita tak boleh putus dari berharap akan Rahmat-Nya.
Semoga mimpi-mimpi bangsa ini menjadi kenyataan, tidak seperti Republik Mimpinya Sdr. Butet Kartarajasa.
Amin